Rakor Antisipasi Gangguan Kamtibmas Terhadap Wacana Pengurangan Subsidi BBM, Kapolres Bengkayang Harap Masyarakat Tidak Panic Buying
Polres Bengkayang - Polres Bengkayang Polda Kalbar melaksanakan rapat koordinasi (rakor) dalam rangka mengantisipasi gangguan kamtibmas terhadap rencana pemerintah dalam pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Giat itu dilaksanakan di Aula Tunggal Panaluan Polres Bengkayang, pada Rabu (31/8) pagi.
Memimpin jalannya rakor, Kapolres Bengkayang, AKBP Dr. Bayu Suseno, SH, SIK, MM, MH menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan adanya inflasi di wilayah Kalbar, terkait adanya dampak rencana kenaikan harga bbm subsidi dan non subsidi.
Dalam kesempatan itu, Kapolres mengatakan giat tersebut diadakan untuk mengatur strategi agar masyarakat tidak melakukan panic buying. Hal itu dilakukan guna menghindari terjadinya aksi penimbunan oleh oknum tak bertanggungjawab.
"Terlebih terkait kelangkaan solar, bisa terjadi kemungkinan adanya permainan penyaluran untuk industri perusahaan. Kami pastikan tetap melakukan penyelidikan guna mengantisipasi terjadinya pelanggaran hukum," jelas Kapolres disela-sela rakor.
Dia juga memastikan, Polres Bengkayang bakal melakukan upaya preemtif, preventif dan penyelidikan terhadap aktivitas masyarakat. Itu dilakukan guna menghindari kecurangan pelaku usaha yang berdampak terjadinya antrian berkepanjangan di SPBU.
Bayu memastikan, jika ada yang terbukti melakukan penyimpangan BBM, maka pihak Kepolisian akan melakukan penegakan hukum sesuai UUD yang berlaku. Disamping itu, dia juga meminta kepada masyarakat yang mengetahui adanya penyaluran BBM yang tidak tepat sasaran, untuk tak segan melapor.
"Koordinasi dan komunikasi dengan pihak SPBU juga terus kita jalin dengan baik. sehingga apabila terdapat permasalahan kedepannya, kita dapat bersama-sama memecahkan permasalahan tersebut," ungkapnya.
Dilain sisi, dia juga memaparkan temuan di lapangan masih terdapat pembelian BBM yang menggunakan jirigen oleh oknum di wilayah pelosok yang tidak membawa surat rekomendasi dari pemerintah desa. Sehingga, lanjutny, hal itu perlu diambil langkah-langkah yang lebih efektif.
"Begitu pula untuk pemberlakukan aplikasi E-Pertamina perlu dilakukan imbauan kepada masyarakat sehingga tidak terjadi kendala ataupun gejolak kedepan," tuturnya.
Disamping itu, dia juga menjelaskan data yang didapat dari beberapa SPBU di Kabupaten Bengkayang, untuk ketersediaan Stok BBM masih terdapat kelebihan. "Melihat kondisi tersebut, seharusnya tidak terjadi antrian kendaraan di SPBU," ucapnya.
Lebih jauh, dia juga menekankan kepada jajaran Polres Bengkayang untuk tak segan melakukan upaya-upaya konkrot apabila terdapat permasalahan di lapangan.
"Yang jelas rakor ini kita laksanakan guna mengantisipasi terjadi potensi konflik sosial dikalangan masyarakat. Melalui ini kita juga mengajak masyarakat untuk bersama menjaga sutuasi Kamtibmas yang aman dan kondusif, khususnya terkait permasalahan BBM," tutupnya.